Saturday, April 9, 2016

Persepsi Peserta Didik terhadap Pembelajaran Kewarganegaraan Berbasis Etika



BAB I
PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang Masalah
             Pendidikan lazim dipahami sebagai usaha sadar untuk mencerdaskan seluruh rakyat, merupakan tanggung jawab bersama antara guru, orang tua, masyarakat dan pemerintah. Pendidikan bukanlah hal mudah dan sederhana untuk dibahas, karena selain sifatnya yang kompleks, dinamis dan kontekstual, pendidikan adalah sebuah wacana yang melibatkan pembentukan aspek kognitif, keterampilan bahkan pembentukan diri seseorang secara keseluruhan.
 Dalam pendidikan, guru merupakan kunci dan sekaligus ujung tombak pencapaian misi pembaharuan pendidikan. Guru berada pada titik sentral untuk mengatur, mengarahkan, dan menciptakan sarana kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan.  Tiga tujuan pendidikan yang sangat dikenal dan diakui oleh para ahli pendidikan, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif merupakan kemampuan yang selalu dituntut kepada anak  didik untuk dikuasai karena penguasaan kemampuan pada tingkat ini menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan.
  Ada tiga kemampuan yang harus dikuasai, sebagai  jembatan untuk sampai pada penguasan kemampuan kognitif, yaitu persepsi, mengingat, dan berpikir. Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi dalam bentuk kesan-kesan yang tersimpan di alam bawah sadar ke alam sadar yang diperoleh sebelumnya. Entah informasi yang diterima itu disimpan beberapa saat saja, untuk beberapa waktu, atau jangka waktu yang tidak terbatas.
 Dikarenakan persepsi bertautan dengan cara mendapatkan pengetahuan khusus tentang kejadian pada saat tertentu, maka persepsi terjadi kapan saja stimulus menggerakkan indera. Dalam hal ini persepsi diartikan sebagai proses mengetahui atau mengenali obyek dan kejadian obyektif dengan bantuan indera. Sebagai cara pandang, persepsi timbul karena adanya respon terhadap stimulus. Stimulus yang diterima seseorang sangat komplek, stimulus masuk ke dalam otak, kernudian diartikan, ditafsirkan serta diberi makna melalui proses yang rumit baru kemudian dihasilkan persepsi.
Dalam hal ini, persepsi mencakup penerimaan stimulus (inputs), pengorganisasian stimulus dan penerjemahan atau penafsiran stimulus yang telah diorganisasi dengan cara yang dapat mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap, sehingga orang dapat cenderung menafsirkan perilaku orang lain sesuai dengan keadaannya sendiri.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) atau Civic Education adalah program pembelajaran yang secara programatik-prosedural berupaya memanusiakan (humanizing) dan membudyakan (civilizing) serta memberdayakan (empowering) manusia/anak didik (diri dan kehidupannya) menjadi warga negara yang baik sebagaimana tuntutan keharusan/ yuridis konstitusional bangsa/negara yang bersangkutan.
  
Rujukan Warga Negara Indonesia (WNI) yang baik dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ialah Undang Undang Dasar 1945 yang jabarannya termuat dalam Ketetatap Majlis Permusyawaratan Rakyat (TAP MPR) dan Undang Undang  (a.l. Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) menjadi kiblat seluruh Program dan Sistem pendidikan). 
     Menurut landasan konstitusional di atas, maka Visi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) lahirnya manusia/ Warga Negara Indonesia (WNI) dan kehidupan masyarakat bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia religius, cerdas, demokratis,  dan damai, tenteram, sejahtera, moderen dan berkepribadian Indonesia.
      Misi yang diembannya adalah program pendidikan; yang membelajarkan dan melatih anak didik secara demokratis, humanistik, fungsional.      Membelajarkan hendaknya dimaknai memberi pembekalan pengetahuan  politik, hukum, membina jati diri Warga Negara Indonesia berkepribadian/berbudaya Indonesia, melatih pelakonan diri/kehidupan Warga Negara Indonesia  yang memahami politik,  hukum serta berbudaya Indonesia dalam tatanan kehidupan masyarakat - bangsa - negara yang moderen.
     Hakekat isi pesan program Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang utama (lihat UUSPN 2003) harus memuat antara lain (1) Insan dan kehidupan Relgius Imtaq dalam semua gatra kehidupan, (2) memahami politik - hukum tahu/faham hal ihwal keharusan berkehdiupan berbangsa - bernegara baik secara konstitusional maupun secara praksis/ nyatanya (kemarin - kini dan esok hari) Tatanan dan kehidupan Politik - Hukum dan Masyarakat Indonesia, (3) Insan dan kehidupan Demokratis yang lawfulness dalam NKRI/Pancasila/ berbudaya Indonesia, (4) Insan dan kehidupan yang cerdas, damai dan sejahtera, (5) Insan dan kehidupan yang Cinta bangsa negara, Patriotik: cinta dan bela bangsa negara (hak daulat dan martabat bangsa negara), (6) Pergaulan dunia / antar bangsa yang setara dan damai.
       Berdasarkan fenomena yang terjadi di SMK Negeri 1 Dukuhturi tersebut  membuat penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : “Persepsi Peserta Didik terhadap Pembelajaran Kewarganegaraan Berbasis Etika  (Studi Kualitatip pada Peserta  Didik di SMK Negeri 1 Dukuhturi Kabupaten Tegal )”.

B.   Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian
1.    Rumusan Masalah
      Pembelajaran pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di setiap sekolah tak terkecuali di SMK Negeri 1 Dukuhturi, yang dilakukan oleh Guru terhadap peserta didik, pada dasarnya berupaya agar setiap peserta didi memiliki rasa kemanusiaan, kebudayaan, serta memahami pemberdayaan yang ada dalam masyarakat.  Sebagai warga Negara peserta didik harus mampu memahami dan menerapkan kaidah atau norma-norma yang berlakudi masyarakat. Hal ini tidak mudah karena peserta didik dituntut untuk mampu belajar sungguh-sungguh mengnai hal-hal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban sebagai warga Negara. Dalam proses pemahaman tersebut ada stimulus (rangsangan) dan respon dari peserta didik tentang fakta-fakta yang terjadi di masyarakat misalnya tentang kemanusiaan, budaya dan pemberdayaan.
       Berdasarkan uraian singkat ini, dapat dikemukakan rumusan masalahnya adalah “bagaimana persepsi peserta didik terhadap Pembelajaran Kewarganegaraan Berbasis Etika  di SMK Negeri 1 Dukuhturi Kabupaten Tegal?”.

2.    Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah  sebagai berikut.
a.    Bagaimanakah pembelajaran Kewarganegaraan di SMK Negeri 1 Dukuhturi Kabupaten Tegal ?.
b.    Bagaimanakah etika peserta didik di SMK Negeri 1 Dukuhturi Kabupaten Tegal ?
c.    Bagaimanakah pembelajaran kewarganegaraan berbasis etika di SMK Negeri 1 Dukuhturi Kabupaten Tegal ?
d.    Bagaimanakah persepsi peserta didik terhadap pembelajaran kewarganegaraan berbasis etika  di SMK Negeri 1 Dukuhturi Kabupaten Tegal ?.

C.   Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.    Mendeskripsikan pembelajaran Kewarganegaraan di SMK Negeri 1 Dukuhturi Kabupaten Tegal .
2.    Mendeskripsikan etika peserta didik di SMK Negeri 1 Dukuhturi Kabupaten Tegal
3.    Mendeskripsikan pembelajaran kewarganegaraan berbasis etika di SMK Negeri 1 Dukuhturi Kabupaten Tegal
4.    Mendeskripsikan persepsi peserta didik pada pembelajaran kewarganegaraan berbasis etika  di SMK Negeri 1 Dukuhturi Kabupaten Tegal
D.   Manfaat Penelitian
1.    Manfaat teoretik
Hasil penelitian ini secara teoretis dapat dijadikan referensi pendidikan khususnya mengenai (a) pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMK, (b) pendidikan kewarganegaraan berbasis etika di SMK (c) persepsi peserta didik terhadap pelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMK.
2.    Manfaat praktis:
a.    Bagi peserta didik, dapat bermanfaat sebagai pedoman untuk memahami pembelajaran pendidikan kewarganegaraan berbasis etika.
b.    Bagi  guru, dapat bermanfaat untuk dijadikan pedoman penelitian khususnya penelitian kualitatif yang mengkaji (1) proses belajar mengajar PKn, (2) Pembelajaran PKn berbasis etika, dan (3) persepsi peserta didik terhadap pembelajaran PKn berbasis etika.
c.    Bagi sekolah, dapat dijadikan sebagai tambahan referensi khususnya penelitian kualitatif yang mengkaji persepsi peserta didik terhadap pembelajaran PKn berbasis etika.

DAFTAR PUSTAKA

Agung , Wardana (2012) Persepsi Siswa Kelas XI SMAN 1 Depok Sleman Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani Tahun 2010/2012. S1 Skripsi tidak diterbitkan, Universitas Negeri Yogyakarta.
Anni, Catharina Tri, dkk. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES Press.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. PT Bumi Aksara.
----------. 2010. Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rinneka Cipta.
Budimansyah, Dasim. 2002. Model Pembelajaran dan penilaian Berbasis Portofolio. Bandung: PT Genesindo.
Corbin, Juliet dan Anselm Strauss. 2010. Dasar-dasar Pnelitian Kualitatif tata langkah dan Teknik-teknik Teorisasi data.
Ismawati, Esti. 2011. Perencanaan Pengajaran Bahasa. Surakarta: Yuma Pustaka
Hamid, Moh Soleh. 2011. Standar Mutu Penilaian Dalam Kelas. Jogjakarta: Diva Press.
Hastuti, N. P. 2004. Hubungan Antara Persepsi terhadap Metode Mengajar Guru dengan Minat Belajar Matematika Siswa SMP. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Nurhadi. 2005. Kurikulum 2004 (Pertanyaan dan Jawaban) Jakarta: PT Grasindo.
Riyanto, Yatim. 2001. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Surabaya. Penerbit, SIC 
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakrta: PT Rinneka Cipta.
Sudaryo, dkk.1991. Strategi Belajar Mengajar 1. Semarang: IKIP semarang Press.
Sugandi, Achmad, dkk. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT UNNES Press.
Syah, Muhibin. 2006. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Thabrany, Hasbullah. 1994. Rahasia Sukses belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Uno, Hamzah. 2006. Perencanaan pembelajaran. Jakrta: PT. bumi Aksara.
Wingkel, W.S. 1985. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.
______.Undang-Undang Guru dan Dosen UU RI No. 14 tahun 2005 & Undang-undang Sisdiknas UU RI No. 20 tahun 2003. Jakarta: Asa Mandiri.
______,Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Bandung : Citra Umbara.
Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah. Jakarta : Depsiknas.
Yanti, Farida. 2009. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Variasi Metode
Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Jurusan Akuntansi
pada mata pelajaran akuntansi di SMK Negeri 2 Blitar.
Skripsi, Jurusan
Akuntansi, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.

No comments:

Post a Comment